Perubahanlingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Akibat dari perubahan lingkungan tersebut adalah kesimbangan alam terganggu. Hal ini dikarenakan banyak organisme yang mati karena pencemaran. 10. Eceng gondok merupakan tanaman air yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air tawar. PERUBAHANLINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA Dampak penebangan dan pembakaran hutan 1. Penurunan sumber plasma nutfah (keanekaragaman hayati) 2. Erosi dan tanah longsor 3. Banjir 4. Menurunnya daerah resapan air sehingga menimbulkan Kekeringan 5. Meningkatnya populasi hama dan penyakit tanaman 6. Polusi udara 7. Menurunnya devisa negara dari hasil hutan 7. Penyebabkerusakan lingkungan pemukiman sesuai gambar diakibatkan oleh tindakan manusia, yaitu . A. membuang sampah sembarangan B. menutup daerah penampungan air C. perubahan fungsi lahan pertanian D. penebangan hutan secara liar E. drainase air yang tidak dipelihara Pembahasan: Dampakpengembangan dari perubahan fungsi lahan tersebut (dampak negatif): Terjadi banjir besar di wilayah sekitarnya karena kawasan puncak itu tidak dapat lagi menyerap dan menyimpan cadangan air. (2) Mudah terjadi tanah longsor karena pembangunan permukiman telah menghilangkan sebagian besa pohon - pohon yang dapat mengikat partikel tanah. (3) Selainitu degradasi lahan akan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya berupa meningkatnya angka kemiskinan. FAO memperkirakan bahwa 1,5 miliar penduduk, atau sekitar seperempat dari populasi dunia, secara langsung bergantung pada lahan yang kini sedang terdegradasi (FAO, 2008). buatlah poster tentang dampak siklus air bagi kehidupan. Manusia dapat mempengaruhi lingkungan, bahkan hampir seluruh kegiatan nya akan mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Lingkungan amat sangat penting bagi manusia, semua yang ada pada lingkungan di manfaatkan oleh manusia untuk kecukupan kebutuhan hidup. Lingkungan mempunyai hubungan dengan manusia, sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku dari manusia. Demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat Dampak Positif dan Negatif Perubahan LingkunganPerubahan lingkungan dapat berpengaruh baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positif bagi manusia akan mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut. Tapi sebaliknya pengaruh negatif terjadi karena perubahan tersebut dapat mengurangi kemampuan lingkungan untuk menyokong tidak akan berubah sebelum manusia mendahuluinya, dan lingkungan akan mengeluarkan produk samping terhadap perlakuan manusia. Produk samping tersebut merupakan hasil dari perlakuan manusia terhadap lingkungan, seperti perlakuan yang baik maka lingkungan akan menghasilkan yang baik begitu juga dengan sebaliknya. Contoh dampak dari hal-hal positif yaitu reboisasi dapat mengurangi dampak polusi kota yang disebabkan oleh pabrik industri dan kendaraan. Sebaliknya dampak negatif seperti penggundulan hutan, pembakaran hutan untuk ladang atau lahan baru, dan pembebasan lahan untuk pemukiman. Hal-hal tersebut akan menyebabkan banjir dan tanah Pengaruh Timbal Balik antara Manusia dan LingkunganManusia memandang lingkungan dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dan bergulat dengan makhluk lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan. Sumber alam dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu sumber alam yang dapat diperbarui dan sumber alam yang tidak dapat diperbarui. Berikut penjelasannya....Sumber alam yang dapat diperbarui renewable resources yaitu sumber alam biotik. Sumber alam ini meliputi semua makhluk hidup, antara lain hewan, dan alam yang tidak dapat diperbarui Nonrenewable resources yaitu sumber alam antibiotik. Sumber alam biotik meliputi semua benda selain makhluk hidup, antara lain tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan-bahan tambang memandang lingkungan dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Dalam hal ini, manusia memiliki kemampuan lebih besar daripada makhluk lainnya. Terutama pada penggunaan sumber daya alam seperti, pertanian dan tanah, hutan, air, serta bahan Pemanfaatan AlamDalam segi pemanfaatan alam, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia seperti pencemaran lingkungan dan degradasi Pencemaran LingkunganPencemaran atau polusi terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar polutan yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Pencemaran tersebut merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Bedasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat yaitu, pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran Udarapencemaran udara disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil minyak bumi dan batu bara yang ditimbulkan kendaraan bermotor, mesin mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang. Dampak nya dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen, menipisnya ozon, dan beberapa penyakit. Seperti batuk dan sesak TanahPencemaran tanah disebabkan oleh sampak plastik atau anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Dan pencemaran tanah bisa juga disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan di bidang pertanian sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru menjadi racun bagi tanaman. Dapat juga menyebabkan hewan-hewan yang hidup di dalam tanah akan mati. Dampak nya adalah semakin berkurang tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat AirPencemaran air itu disebabkan oleh zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti detergen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya. Selain itu, tumpukan sampah yang membuat aliran sungai menjadi tersumbat juga dapat menimbulkan polusi dan pencemaran. Dampak nya berupa rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau, dan laut. Akibatnya, ikan-ikan yang hidup di perairan akan SuaraPencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara motor kendaraan, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan lain-lain. Dampaknya dapat menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran, susah tidur, meningkatkan tekanan darah, kontraksi perut, dan dapat menimbulkan Degradasi LahanDegradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Berikut adalah bentuk-bentuk degradasi lahan.....Lahan Kritis, dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang ekosistem laut, terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, seperti menangkap ikan dengan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun. Kerusakan hutan, antara lain penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah, Kerugian yang muncul berupa, punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta menyebabkan bahaya banjir dan longsorAktivitas manusia yang lakukan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berbuat baik kepada lingkungan. Hidup yang selaras dengan alam dapat dimulai dari diri sendiri. Kita harus membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Pembahasan soal Biologi Ujian Nasional UN SMA-IPA dengan materi pembahasan Dampak Perubahan Lingkungan dan Tindakan Perbaikan yang meliputi penebangan hutan secara liar, eksploitasi sumber daya alam, peningkatan kendaraan bermotor, dan pendirian pabrik dan proyek baru. Soal No. 1 Hutan di kawasan puncak banyak ditebangi untuk diubah menjadi lahan pemukiman. Perhatikan beberapa pernyataan berikut! Kawasan puncak lebih tertata indah dan rapi karena puncak yang dulunya hutan yang tidak terurus sekarang menjadi tempat tinggal dan penginapan. Terjadi banjir besar di wilayah sekitarnya karena kawasan puncak itu tidak dapat lagi menyerap dan menyimpan cadangan air. Mudah terjadi tanah longsor karena pembangunan pemukiman telah menghilangkan sebagian besar pohon-pohon yang dapat mengikat partikel tanah. Meskipun jumlah villa terus meningkat, karena pembangunannya ditata dengan baik, maka tidak akan memberi dampak buruk pada lingkungan. Peningkatan suhu udara akibat pohon-pohon yang menyerap gas karbon dioksida telah ditebang. Mengurangi risiko penularan penyakit karena nyamuk, di hutan banyak nyamuk yang menyebabkan berbagai penyakit. Manakah yang merupakan dampak pengembangan dari perubahan fungsi lahan tersebut? A.1, 2, dan 3. B.1, 5, dan 6. C.2, 3, dan 5. D.3, 5, dan 6. E.4, 5, dan 6. UN 2019 Dampak negatif dari pembangunan pemukiman di kawasan puncak antara lain kerusakan hutan mengurangi penyerapan air menyebabkan banjir kawasan di bawahnya [pernyataan 2] tanah longsor [pernyataan 3] peningkatan suhu [pernyataan 5] Jadi, yang merupakan dampak pengembangan dari perubahan fungsi lahan tersebut adalah pernyataan 2, 3, dan 5 C. Soal No. 2 Kerusakan lingkungan menjadi faktor penyebab meningkatnya ancaman bencana ekologis. Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah tidak hanya disebabkan oleh faktor iklim, seperti turunnya hujan dengan intensitas tinggi, tetapi juga dipicu oleh kerusakan lingkungan. Sementara itu, faktor utama penyebab kerusakan lingkungan di wilayah tertentu adalah kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah …. saluran-saluran air dan membuat tanggul di sungai kebijakan undang-undang tentang pencegahan pencemaran semua usaha pertambangan yang mengeksploitasi sumber daya alam pabrik atau proyek melakukan analisis dampak lingkungan pendidikan terhadap masyarakat dengan berbagai penyuluhan UN 2018 Pembahasan Permasalahan dia atas adalah kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Artinya, eksploitasi sumber daya alam tetap diizinkan [opsi C salah], asal memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Caranya dengan mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL. Jadi, cara mengatasi permasalahan tersebut adalah opsi D. Soal No. 3 Perhatikan gambar kerusakan lingkungan berikut! Penyebab kerusakan lingkungan pemukiman sesuai gambar diakibatkan oleh tindakan manusia, yaitu …. sampah sembarangan daerah penampungan air fungsi lahan pertanian hutan secara liar air yang tidak dipelihara UN 2017 Pembahasan Kerusakan lingkungan pemukiman pada gambar di atas disebabkan oleh bencana banjir dan tanah longsor. Karena wilayah pemukiman tersebut berada di daerah yang miring, kemungkinan besar banjir dan tanah longsor tersebut akibat dari penebangan hutan secara liar. Jadi, penyebab kerusakan lingkungan pemukiman sesuai gambar diakibatkan oleh tindakan manusia, yaitu penebangan hutan secara liar D. Soal No. 4 Peningkatan jumlah kendaraan di jalan raya dapat meningkatkan kadar gas karbon di atmosfer. Dampak masalah tersebut terhadap lingkungan adalah …. suhu udara suhu udara hujan asam proses fotosintesis intensitas cahaya matahari UN 2016 Pembahasan Gas karbon yang dibuang oleh kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida CO dan gas karbon dioksida CO2. Gas karbon monoksida berdampak pada kesehatan tubuh sedangkan gas karbon dioksida berdampak pada lingkungan. Meningkatnya gas CO2 di udara mengakibatkan gas karbon ini seolah-olah bertindak seperti kaca yang menyelimuti bumi. Dalam keadaan normal, sebagian energi matahari yang sampai ke bumi akan dipantulkan dalam bentuk sinar infra merah. Namun bila konsentrasi CO2 di udara sangat tinggi, sinar infra merah tersebut akan dikembalikan lagi ke bumi. Kejadian ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca green house. Sinar infra merah yang tertahan di sekitar bumi menyebabkan suhu udara di bumi meningkat. Terjadilah pemanasan global yang lebih lazim diistilahkan global warming. Jadi, dampak peningkatan gas karbon terhadap lingkungan adalah kenaikan suhu udara B. Soal No. 5 Usaha pencegahan paling tepat yang harus dilakukan untuk menghindari kerugian terhadap lingkungan akibat pendirian pabrik atau proyek yang baru adalah …. analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL sebelum memulai pembangunan pabrik mengolah limbah hingga menjadi bentuk yang tidak membahayakan lingkungan penggunaan teknologi modern untuk mengolah limbah yang berbahaya menjadi aman undang-undang dan peraturan-peraturan yang mencegah pencemaran lingkungan analisis efek bahaya limbah yang dibuang ke lingkungan UN 2015 Pembahasan Kata kunci dari soal di atas adalah 'usaha pencegahan', berarti usaha yang harus dilakukan sebelum pabrik didirikan, yaitu melakukan analisis dampak lingkungan AMDAL. Analisis ini berguna untuk melihat potensi kerusakan jika pabrik tersebut didirikan sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Jadi, usaha pencegahan yang paling tepat yang harus dilakukan untuk menghindari kerugian terhadap lingkungan akibat pendirian pabrik atau proyek baru adalah opsi A. Simak juga Dampak Interaksi Makhluk Hidup [Soal UN dan Pembahasan] Struktur dan Fungsi Jaringan [Soal UN dan Pembahasan] Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini. Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah. HK^CKM Q[^\TL NKDH OLQL-OLQL [M >6060/x VK^[NHM ILMBO[MBM & VK^NLOMM\ X HK^CKM Q[^\TL NKDH OLQL-OLQL NLGIGBL >606060< D`ep`o Vkrun`h`m Ilmboumb`md`m Tlmd`o`m Vkrn`lo`m Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sampah sembarangan merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius di berbagai belahan dunia. Tindakan sembrono dalam membuang sampah dapat memiliki dampak negatif yang luas, seperti pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan ancaman terhadap kesehatan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai dampak negatif dari sampah sembarangan dan pentingnya mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah Lingkungan Sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan di berbagai cara. Pencemaran air adalah salah satu efek paling umum dari sampah sembarangan. Ketika sampah terbuang di sungai, danau, atau laut, bahan kimia berbahaya dapat terlepas dan mencemari sumber air yang digunakan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, sampah plastik yang tidak terurai juga menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut. Hewan seperti burung, ikan, dan mamalia laut sering kali terperangkap dalam sampah plastik atau memakan fragmen plastik yang berakhir dengan kematian mereka. Selain pencemaran air, sampah sembarangan juga menyebabkan kerusakan pada ekosistem darat. Ketika sampah terbuang di hutan, taman nasional, atau lahan gambut, habitat alami flora dan fauna dapat rusak. Sampah juga dapat menjadi tempat berkembang biak bagi hama dan penyakit, yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam keanekaragaman terhadap Kesehatan ManusiaSampah sembarangan tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia. Pembuangan sampah yang tidak teratur atau tidak memadai dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Tumpukan sampah yang membusuk menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, virus, dan serangga penyebab penyakit. Pajanan jangka panjang terhadap limbah beracun dapat mengakibatkan penyakit pernapasan, gangguan kulit, dan masalah kesehatan yang Tepat dalam Mengatasi Sampah Sembarangan 1. Pendidikan dan Kesadaran Pendidikan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik harus dimulai sejak dini. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang dampak negatif dari sampah sembarangan dan pentingnya membuang sampah pada Pengelolaan Sampah yang Tepat Pemerintah dan lembaga terkait harus meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah, termasuk sistem pengumpulan, daur ulang, dan pembuangan akhir yang aman. Program daur ulang dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai harus didorong secara Kesadaran Mengenai Sampah Organik Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk pertanian. Masyarakat harus disadarkan akan potensi pengolahan sampah organik dan diberi pengetahuan tentang cara mengelola sampah organik di rumah. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Perubahan dahsyat akibat pemanasan global di Kenya membuat Eric Njuguna marah. Aktivis lingkungan berusia 20 tahun itu menyaksikan bagaimana kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir yang terjadi di kawasan itu telah merenggut mata pencaharian, rumah bahkan hidup orang-orang disana. "Kemarahan saya muncul karena dampaknya membuat kami haus dan lapar. Saya juga marah karena tahu bahwa kami bukan penyebab utamanya, tapi negara dan komunitas kami yang menanggung bebannya,” kata Njuguna kepada DW dari ibukota Kenya, Nairobi. Kenya memang termasuk di antara negara-negara yang paling terpukul oleh cuaca ekstrem. Tapi mereka bukan satu-satunya. Kekeringan juga telah membawa jutaan orang di Tanduk Afrika ke jurang kelaparan. Sementara Filipina dilanda badai dahsyat yang semakin merusak. Dan di musim panas kali ini, orang tewas akibat hujan ekstrem yang membanjiri sebagian besar wilayah Pakistan. "Kita memang bisa menyesuaikan diri terhadap beberapa situasi, tapi melihat krisis iklim yang semakin parah, ada situasi yang kita tidak mampu lagi untuk menyesuaikan diri,” ujar Njuguna. "Ini harus dibayar,” tambahnya. Seruan agar negara-negara kaya memberikan kompensasi dalam bentuk dana khusus untuk menutupi biaya kerugian dan kerusakan alias loss and damage pun semakin keras. Konsep loss and damage Konsep loss and damage kerugian dan kerusakan pertama kali diperkenalkan oleh Alliance of Small Island States pada konferensi iklim internasional di Jenewa tahun 1991. Mereka mengusulkan skema asuransi atas kenaikan permukaan laut dengan biaya yang harus ditanggung oleh negara-negara industri. Usulan tersebut tidak dipertimbangkan secara serius hingga tahun 2013, tepatnya di konferensi iklim COP19 di Warsawa, Polandia. Dalam konferensi tersebut, Mekanisme Internasional Warsawa untuk Kerugian dan Kerusakan pun dibuat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan tentang masalah tersebut dan mencari cara untuk mengatasinya. Namun, hanya ada sedikit tindak lanjut sejak saat itu. Pada konferensi iklim PBB di Glasgow, Skotlandia tahun lalu, para negosiator juga menolak proposal dari kelompok G77 yang terdiri dari lebih dari seratus negara berkembang dan Cina atas kerugian formal dan kerusakan fasilitas keuangan yang mereka alami. Sebagai gantinya, Dialog Glasgow dibentuk untuk memungkinkan diskusi lanjutan mengenai pendanaan dengan "cara terbuka, inklusif dan non perspektif”. Dialog tersebut kemudian banyak dikritik sebagai "alasan untuk menunda tindakan lebih lanjut.”Negara-negara kaya tak tepati janji? Secara historis, negara-negara maju punya tanggung jawab paling besar atas emisi yang menyebabkan naiknya suhu global. Disebutkan bahwa antara tahun 1751 dan 2017, Amerika Serikat AS, Uni Eropa UE, dan Inggris bertanggung jawab atas 47% emisi karbon dioksida kumulatif, sangat jauh bila dibandingkan dengan total emisi karbon di seluruh Benua Afrika dan Amerika Selatan yang hanya mencapai 6%. Meski tanggung jawabnya paling besar, negara-negara maju tersebut justru lambat memberikan kontribusi keuangan untuk mengurangi beban negara-negara yang paling terdampak. Pada tahun 2010, negara-negara maju dari Global Utara memang telah sepakat menjanjikan $100 miliar setiap tahunnya dimulai tahun 2020 untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Tetapi menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan OECD, negara-negara kaya itu hanya mengucurkan $83 miliar pada tahun 2020. Walaupun ada peningkatan 4% dari tahun sebelumnya, bantuan itu masih jauh dari jumlah yang disepakati. "Alih-alih hanya mengatasi masalah kemiskinan dan pendidikan, mereka harus segera mengambil langkah untuk mengatasi perubahan iklim,” ujar Marlene Achoki, salah satu pemimpin kebijakan global tentang keadilan iklim di LSM Care International. "Mereka harus mencari sumber daya, keuangan untuk membangun ketahanan masyarakat,” tambahnya. Bukan hanya kerugian ekonomi saja 55 dari 58 negara yang termasuk dalam kelompok Rentan 20 Vulnerable 20 - sekelompok negara berkembang yang meliputi Kenya, Filipina dan Kolombia - telah menderita kerugian ekonomi terkait iklim sebesar lebih dari setengah triliun dolar dalam dua dekade pertama abad ini, demikian menurut laporan yang disusun oleh Loss and Damage Collaboration. Tapi kerugian non-ekonomi juga ada, seperti hilangnya daerah-daerah yang memiliki signifikansi budaya dan tradisi. "Banyak komunitas yang paling rentan terhadap perubahan iklim merupakan masyarakat adat, komunitas lokal dan suku. Dan mereka menghadapi sebagian besar kerugian itu,” kata Zoha Shawoo, seorang ilmuawan yang meneliti loss and damage di Stockholm Environment Institute. "Takut diminta bertanggung jawab” Shawoo mengatakan ada ketakutan dari negara-negara maju untuk mengakui pentingnya kebutuhan keuangan tambahan, untuk kerugian dan kerusakan. Menurutnya, "itu akan membuat mereka menjadi target dari tuntutan kewajiban dan kompensasi, yang tentunya memerlukan biaya besar.” Katakanlah jika sebuah jembatan runtuh karena banjir, atau rumah-rumah hancur akibat angin topan di negara berkembang, ada ketakutan di antara negara-negara maju bahwa "mereka akan dimintai pertanggungjawaban untuk membayarnya,” tambahnya. Beberapa negara telah memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Seperti Denmark, di awal tahun ini, menjanjikan kompensasi kerugian dan kerusakan senilai lebih dari $13 juta kepada negara-negara berkembang. Dan pada konferensi iklim COP26 tahun lalu, Skotlandia juga menjanjikan setidaknya $1 juta. Menurut Shawoo, tindakan ini baik untuk memenuhi urgensi kerugian yang dialami negara-negara berkembang. Tetapi dengan suhu global yang semakin meningkat dan gagalnya negara-negara kaya mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan, maka dampak perubahan iklim akan terus mengintai komunitas termiskin. "Dampak yang kita hadapi dengan pemanasan 1,2 derajat sudah cukup parah dan masih belum ada tindakan serius yang terlihat untuk mengatasinya,” pungkas Njuguna. gtp/hp

dampak perubahan lingkungan dan tindakan perbaikannya