PTPertamina Marketing Operation Region I menanam pohon mangrove dan terumbu karang buatan di Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (15/9 . Sabtu, Update Informasi Covid-19 Indonesia . Kasus Positif: 6,059,363: Sembuh: 5,898,384: Meninggal: 156,638: Seluruh Dunia: Pertamina Tanam Mangrove dan Terumbu
Dengankondisi mangrove yang baik, vegetasi ini mampu menyumbang setidaknya sebesar USD 1.5 milyar dari perikanan saja untuk perekonomian nasional (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2015). Bagikan Komentar
Persebaranhutan jati di nusantara meliputi beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah
Pantaitermasuk dalam ekosistem pesisir bersama dengan terumbu karang dan lamun. Kondisi hutan pantai umumnya terbuka, berpasir, dengan ketinggian vegetasi rendah, bersemak. Hutan pantai tumbuh pada kondisi pasir yang kering, umumnya terhindar dari pasang air laut. Hutan pantai disebut juga vegetasi litoral yang berkembang di wilayah pasang-surut pesisir berperairan masin dangkal dengan
Persebaranhutan bakau secara alami terdapat di daerah khatulistiwa dengan iklim tropis dan sebagian subtropis. Luas total kawasan ini di seluruh dunia mencapai kurang lebih 16 juta hektar, sementara sekitar 25% nya berada di Indonesia (4,5 juta hektar). 4 Jenis Hutan Mangrove yang ada di Dunia. Retrieved from ilmugeografi.com:
buatlah poster tentang dampak siklus air bagi kehidupan. Hai Sobat Zenius! Kali ini gue akan membahas materi yang seru banget buat kita bahas, yaitu sebuah ekosistem di bawah laut yang bentuknya indah banget, namanya adalah terumbu karang. Indonesia merupakan negara maritim dengan kekayaan laut melimpah yang terkenal akan kecantikannya dengan jutaan terumbu karang dan tumbuhan laut. Yuk, langsung saja kita simak pembahasan mengenai terumbu karang mulai dari potensi, persebaran, dan pengelolaannya. Mengenal Terumbu KarangPotensi Terumbu Karang Indonesia Ekonomis, Ekologis, dan Sosial-EkonomiRestorasi Terumbu KarangPersebaran Terumbu Karang di IndonesiaPengelolaan Terumbu Karang di Indonesia Mengenal Terumbu Karang Terumbu karang merupakan ekosistem di laut yang terbentuk oleh biota laut penghasil kapur, seperti karang batu, alga berkapur serta biota lain yang hidup di dasar lautan. Ekosistem ini merupakan tempat organisme hewan maupun tumbuhan mencari makan dan tempat berlindung. Terumbu karang juga merupakan ekosistem dinamis yang memiliki kekayaan keragaman hayati serta berperan penting pada produktivitas peneliti, nelayan, maupun wisatawan. Potensi Terumbu Karang Indonesia Ekonomis, Ekologis, dan Sosial-Ekonomi Oke, selanjutnya gue akan membahas manfaat terumbu baik dari segi ekonomis, ekologis, dan sosial-ekonomi. Manfaat terumbu karang secara ekonomis Dapat kita lihat bahwa terumbu karang adalah salah satu sumber perikanan yang cukup besar. Di dalam terumbu karang terdapat berbagai jenis ikan yang hidup dan ditangkap untuk kebutuhan pangan. Selain itu, terumbu karang juga mengandung beberapa bahan kimia yang telah diteliti oleh pakar dapat menghasilkan beberapa obat. Manfaat terumbu karang secara ekologis Terumbu karang berguna sebagai salah satu habitat dan sumber makanan bagi beragam jenis makhluk hidup yang ada di laut. Kehadiran terumbu karang juga bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem lain yang ada di sekelilingnya, sebab terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang datang menuju daratan yang menjadi penyebab aberasi atau kerusakan. Manfaat terumbu karang secara sosial-ekonomi Terumbu karang bisa menjadi penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian sehingga ekosistem di dalam atau sekitarnya, seperti hewan dan tumbuhan dapat dikenal dan dipelajari lebih jauh. Terumbu karang yang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya ikan, menjadikannya sebagai sumber perikanan bagi nelayan maupun masyarakat sekitar. Dan seperti yang gue sebut di atas, karena keindahannya terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi yang mampu menarik perhatian para wisatawan. Baca juga Terumbu Karang Porifera, Hewan atau Tumbuhan? Restorasi Terumbu Karang Terumbu karang merupakan ekosistem yang berperan penting dalam wilayah pesisir dan dikenal rentan terhadap perubahan, baik yang terjadi secara internal maupun eksternal. Sebagian besar ekosistem terumbu karang terdapat di perairan tropis yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama pada suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi serta memerlukan kualitas perairan alami pristine. Perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis sejak tahun 1998 pun telah mengakibatkan pemutihan karang coral bleaching yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia meningkat 2-3° di atas suhu normal. Di sinilah restorasi penting dilakukan. Restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya. Restorasi menjadi hal krusial yang bertujuan meningkatkan kualitas terumbu karang yang terdegradasi baik itu secara struktur atau fungsi ekosistemnya. Baca juga 4 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia – Materi Geografi Kelas 11 Indonesia merupakan negara beriklim tropis, tempat yang memungkinkan berbagai jenis karang dapat tumbuh dan berkembang. Total kekayaaan jenis karang keras Indonesia diperkirakan sebanyak 569 jenis atau sekitar 67% dari 845 total spesies karang di dunia. Berdasarkan kebijakan satu peta one map policy yang diamanatkan dalam UU tahun 2011, dirilis data bahwa total luas terumbu karang di Indonesia mencapai juta hektar. Informasi ini didapatkan dari citra satelit yang dikompilasi dari berbagai institusi terkait dan telah diverifikasi oleh tim yang bergabung dalam Kelompok Kerja PokJa Nasional Informasi Geospasial Tematik IGT Pesisir dibawah koordinasi BIG Badan Informasi Geospasial. Untuk luas terumbu karang dari masing-masing pulau, Sobat Zenius bisa lihat pada tabel di bawah ini Persebaran Terumbu Karang di Indonesia Arsip Zenius Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia Coral Reef Rehabilitation and Management Program Phase II CORMEP II atau Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang Tahap II merupakan program jangka panjang yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan melindungi, merehabilitasi dan memanfaatkan terumbu karang secara lestari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dalam pelaksanaan program COREMAP II, dapat diketahui persentase kondisi terumbu karang di Indonesia yang mencapai status sangat baik hanya sebesar 5,58%, kondisi baik 26,95%, cukup 36,90%, dan kondisi kurang baik 30,76%. Hmm, kondisinya cukup menyedihkan ya. Kabar baiknya, program COREMAP II berhasil meningkatkan kondisi terumbu karang menjadi lebih sehat serta mempertahankan kondisi terumbu karang yang sehat. Pada program COREMAP II, rehabilitasi terumbu karang dilakukan secara alami yang mana tidak melalui transplantasi atau terumbu karang buatan. Sayangnya, upaya penyelamatan terumbu karang yang dilakukan melalui program ini hanya berdampak sedikit terhadap ekosistem terumbu karang. Demi hasil yang maksimal, rehabilitasi alami pun perlu didukung dengan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya secara bijaksana. Oke Sobat Zenius, usai sudah materi mengenai terumbu karang yang ternyata memiliki peranan penting dalam ekosistem laut kita. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita turut melestarikan ekosistem tersebut. Salah satu hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama ketika sedang berkunjung ke pantai. Tahukah Sobat Zenius kalau terumbu karang ini sangat sensitif? Jika bersentuhan dengan sampah plastik, terumbu karang cenderung terjangkit penyakit, sebab sampah plastik memicu terjadinya kolonisasi mikroba patogen. Sampah yang tersangkut juga akan menutupi terumbu karang, sehingga proses fotosintesis akan terganggu. Kalau elo mau mendalami materi terumbu karang lebih lengkap dan dengan video yang menarik, elo tinggal klik banner di bawah ini. By the way, di Zenius elo nggak cuma mereview atau menghafal materi aja, tetapi juga belajar konsep materi dan latihan soal untuk mengukur seberapa jauh pemahaman lo. Ada beberapa paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan lo. Yuk klik banner ini! Penulis Yunita Widyaningsih References dkk, G. 2017. Status Terumbu Karang 2017. Jakarta Utara Puslit Oseanografi – LIPI,. NA. 2007, January 21. Peluncuran COREMAP II – Terumbu Karang Sehat, Ikan Berlimpah. Retrieved from Peluncuran COREMAP II – Terumbu Karang Sehat, Ikan Berlimpah Suraji. 2014, November 13. Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia Pembelajaran. Retrieved from Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia Pembelajaran
Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang ada di Indonesia. Hutan ini terdiri dari berbagai jenis mangrove yang hidup di sepanjang pantai dan muara sungai. Keberadaan hutan mangrove sangat penting karena memiliki peran yang besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Persebaran hutan mangrove di Indonesia cukup luas. Hutan mangrove tersebar di sepanjang pantai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan sebagian kecil di Jawa dan Bali. Total luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,5 juta beberapa daerah, hutan mangrove menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar. Mereka memanfaatkan hasil hutan mangrove seperti kayu bakar, ikan, udang, dan kepiting. Namun, sayangnya, hutan mangrove seringkali menjadi sasaran penebangan liar dan aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Persebaran Terumbu Karang Indonesia juga memiliki kekayaan terumbu karang yang sangat besar. Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang sangat penting karena menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. Terumbu karang juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem memiliki wilayah laut yang luas sehingga terumbu karang tersebar di berbagai daerah. Terumbu karang terdapat di sepanjang pantai Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Papua, dan sebagian kecil di Kalimantan. Namun, seperti halnya hutan mangrove, terumbu karang juga mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia seperti pencemaran laut, penangkapan ikan secara tidak terkontrol, dan pengambilan batu karang untuk keperluan konstruksi. Hal ini menyebabkan terumbu karang mengalami kerusakan yang serius dan perlu adanya upaya untuk menjaga kelestariannya. Kesimpulan Persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia sangat luas dan penting untuk dijaga kelestariannya. Kedua ekosistem ini memiliki peran yang besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mempengaruhi kehidupan manusia sekitar. Namun, sayangnya, kedua ekosistem ini seringkali mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia. FAQ 1. Apa itu hutan mangrove?Hutan mangrove adalah ekosistem penting yang terdiri dari berbagai jenis mangrove yang hidup di sepanjang pantai dan muara Di mana saja hutan mangrove tersebar di Indonesia?Hutan mangrove tersebar di sepanjang pantai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan sebagian kecil di Jawa dan Apa itu terumbu karang?Terumbu karang adalah ekosistem laut yang sangat penting karena menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies ikan dan biota laut Di mana saja terumbu karang tersebar di Indonesia?Terumbu karang terdapat di sepanjang pantai Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Papua, dan sebagian kecil di Mengapa hutan mangrove dan terumbu karang perlu dijaga kelestariannya?Kedua ekosistem ini memiliki peran yang besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mempengaruhi kehidupan manusia sekitar. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia.
- Salah satu potensi kemaritiman Indonesia atau potensi sumber daya laut Indonesia atau sumber daya maritim Indonesia adalah hutan mangrove atau hutan bakau. Sumber daya maritim Indonesia hutan mangrove Mengutip Kemdikbud RI, luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer satu potensi sumber daya maritim Indonesia adalah hutan mangrove atau hutan bakau. Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi air laut. Saat air laut surut, hutan mangrove bebas dari genangan air hutan mangrove berkembang dengan baik di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna. Baca juga Potensi Kemaritiman Indonesia Dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia adalah fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Sosiologi Info - Berikut pembahasan untuk soal Jelaskan Fungsi Hutan Mangrove dan Terumbu Karang, Sehingga Wajib Dijaga Kelestariannya !Inilah ulasan untuk soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok, kurikulum dari buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP edisi revisi 2016. Dengan penulis naskah oleh Iwan Setiawan, Dedi Suciati, dan A Mushlih. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, cetakan ke 3 edisi revisi 2016 sebelum adik adik membaca soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Yuk baca terus !Mari simak dulu mengenai materi materi pembelajaran yang ada pada buku IPS kelas 7 SMP kurikulum 2013 edisi revisi 2016 cetakan ke 3 dibawah Materi Belajar Adik adik perlu ketahui bahwa dalam materi pembelajaran di buku IPS ini terbagi atas empat bab pembahasan. Untuk BAB 1 Manusia, Tempat dan Lingkungan, selanjutnya BAB 2 Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial. Kemudian untuk BAB III Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan, serta di BAB IV Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara, Hindu Buddha dan Islam. Adapun pembagian materi di BAB 1 meliputi bagian A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang, bagian B. Letak dan Luas Indonesia. Selanjutnya bagian C. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia. Kemudian, bagian D. Dinamika Kependudukan Indonesia, bagian E. Kondisi Alam Indonesia, serta bagian F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang. Materi di BAB 2 terdiri atas bagian A. Interaksi Sosial, bagian B. Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial, dan bagian C. Lembaga Sosial. Selanjutnya, pada BAB III terdiri atas bagian A. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia, bagian B. Kegiatan Ekonomi, bagian C. Permintaan, Penawaran, Pasar dan D. Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi, bagian E. Peran Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi bagian F. Hubungan Antara kelangkaan dengan permintaan permintaan untuk kesejahteraan dan persatuan bangsa Indonesia. Kemudian materi terakhir di BAB IV terbagi atas bagian A. Kehidupan manusia pada masa B. Kehidupan masyarakat pada masa Hindu Buddha, dan bagian C. Kehidupan masyarakat pada masa adik pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas materi soal di BAB 1 Manusia, Tempat dan tujuan pembelajaran di dalam BAB I ini meliputi Menjlaskan pengertian konsep ruang, menjelaskan pengertian interaksi contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia, menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang, menunjukkan unsur unsur atau komponen letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia, menjelaskan implikasi Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial dan budaya. Menjelaskan implikasi letak Indonesia secara geologis, menjelaskan potensi sumber daya alam di Indonesia, menjelaskan kondisi kependudukan di kondisi alam Indonesia, menjelaskan keragaman flora dan fauna di Indonesia, menjelaskan bentuk bentuk perubahan akibat interaksi beberapa materi materi pembelajaran yang akan adik adik pelajaran di buku IPS kelas 7 edisi revisi 2016 cetakan ke 3 kurikulum 2013. Pada kesempatan kali ini adik adik akan membaca soal dan jawaban bagian uji kompetensi yang ada pada halaman 38. Mari simak dibawah ini soal dan jawabannya. Inilah pembahasan untuk Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Berikut soal dan jawabannya, yaitu Aktivitas KelompokJelaskan Fungsi Hutan Mangrove dan Terumbu Karang, Sehingga Wajib Dijaga Kelestariannya !Jawabannya Fungsi Hutan Mangrove> Tempat tinggal habitat hewan laut> Melindungi pantai dari abrasi pantai> Pemanfaatan kayunya untuk kebutuhan manusia> Tempat berkembang biaknya jenis ikan tertentuFungsi Terumbu Karang> Sebagai sumber makanan> Bahan dasar obat> Pelindung pasir> Pelindung daerah pesisir> Mengurangi pemanasan global> Penunjang kebutuhan hidup hewan dan tumbuhan laut yang ada di lautNah itulah adik adik kunci jawaban dari soal yang ada di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP, pembahasan untuk soal Jelaskan Fungsi Hutan Mangrove dan Terumbu Karang, Sehingga Wajib Dijaga Kelestariannya !Itulah tadi Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP, MTs Halaman 38 Aktivitas Kelompok. Semoga bermanfaat ya adik adik !Melansir dari buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas 7 SMP edisi revisi 2016. Dengan penulis naskah oleh Iwan Setiawan, Dedi Suciati, dan A Mushlih. Diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, cetakan ke 3 edisi revisi 2016 perlu diingat bahwa jawaban diatas tidaklah menjadi kunci jawaban yang tidak mutlak benar 100 adik adik untuk menambah referensi jawaban yang relevan lainnya. Jangan hanya terpaku pada jawaban yang telah disajikan diatas menambah bacaan yang relevan, maka adik adik akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif lagi.
“Pada 2007, Bapak ajak masyarakat menanam mangrove, tetapi cuma beberapa yang mau ikut waktu itu. Sekarang kami merasakan dampak abrasi pantai. Pasir mulai terkikis dan banyak pulau-pulau di sekitar Yensawai mulai hilang,” ujar Konstantinus Saleo, seorang advokat pelestarian alam di Yensawai Barat, Kepulauan Raja Ampat, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, seperti Konstantinus, mangrove bukan hanya sekadar tanaman. Mangrove yang tumbuh di garis pantai dan muara sungai berfungsi sebagai penahan abrasi air laut dan mengurangi risiko banjir. Mangrove adalah penjaga rumah-rumah dan penghidupan ini memberikan perlindungan di garis pantai dari bencana terkait iklim dan bencana lainnya seperti badai dan tsunami serta mengurangi risiko banjir, genangan, dan erosi. – yakni 3,1 miliar ton – setara dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sekitar 2,5 miliar kendaraan yang dikendarai selama satu merupakan rumah bagi 3,5 juta hektar mangrove, atau sekitar 23% dari seluruh mangrove di dunia, dengan spesies mangrove yang juga paling beragam dengan 92 spesies sejati. , di Kalimantan dan Sulawesi. Sebab lainnya adalah untuk alih fungsi ke perkebunan kelapa sawit dan pengembangan pesisir untuk perluasan wilayah telah merespons tantangan yang dihadapi ekosistem mangrovePemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan perlindungan mangrove, misalnya dengan memperkenalkan rencana tata ruang, sebuah sistem untuk menyelesaikan konflik penggunaan lahan dan menyeimbangkan pertimbangan lingkungan dan ekonomi dengan menetapkan zona untuk penggunaan khusus. Pemerintah juga telah membuat kemajuan substansial dalam memperluas Kawasan Konservasi Perairan menjadi lebih dari 23 juta. .Selain upaya konservasi, pada tahun 2020, pemerintah menetapkan target ambisius untuk merehabilitasi hektar mangrove pada tahun 2024. Pemerintah juga telah memasukkan restorasi mangrove padat karya sebagai bagian dari Program Pemulihan Nasional. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Marves diberi mandat untuk mengkoordinasikan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk mendukung rehabilitasi mangrove di seluruh provinsi di Indonesia. "Kita semua perlu bekerja bersama – pemerintah, CSO, sektor swasta, dan masyarakat – untuk melindungi mangrove bagi Indonesia yang lebih sejahtera" “Mangrove memberikan manfaat yang sungguh banyak bagi masyarakat. Mangrove melindungi masyarakat dari dampak perubahan iklim dan menghasilkan pendapatan melalui ekowisata dan produk-produknya, seperti kepiting bakau, sirup, dan kerupuk. Karbon yang tersimpan pada mangrove juga dapat diperdagangkan, dan manfaatnya perlu dipastikan agar menjangkau masyarakat pesisir untuk menghasilkan insentif bagi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan,” ujar Nani Hendiarti, Deputi Menteri Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenko Marves. “Kita semua perlu bekerja bersama – pemerintah, CSO, sektor swasta, dan masyarakat – untuk melindungi mangrove bagi Indonesia yang lebih sejahtera.”Citizen scientist Memanfaatkan kekuatan masyarakat untuk mengumpulkan data mangrove nasionalDalam melindungi mangrove, Indonesia membutuhkan data yang akurat, terintegrasi, dan diperbarui secara berkala untuk melacak kemajuan, memprioritaskan tindakan, dan mengkomunikasikan nilai ekosistem pesisir Indonesia. Pengembangan indeks kesehatan mangrove oleh Lembaga Penelitian Indonesia LIPI merupakan suatu tonggak Oktober 2020, LIPI meluncurkan MonMang, sebuah aplikasi ponsel yang memungkinkan masyarakat untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data mangrove. Memanfaatkan peran masyarakat untuk memantau mangrove di wilayah mereka masing-masing sangat penting, mengingat luasnya wilayah mangrove di di wilayah pesisir dapat mengirimkan data mangrove secara real-time ke aplikasi, menjembatani kesenjangan antara upaya penelitian warga dan laboratorium. Data ini kemudian dianalisis lebih lanjut untuk membantu menginformasikan data indeks kesehatan mangrove.“Masyarakat yang menggunakan MonMang, mereka tidak hanya peneliti, tetapi juga mereka yang peduli dengan konservasi mangrove. Mereka menggunakan MonMang untuk dengan mudah menganalisis kesehatan mangrove di wilayahnya masing-masing,” ujar I Wayan Eka Dharmawan, Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi, sebuah aplikasi ponsel yang memungkinkan masyarakat untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data mangrove. Dukungan dan komitmen Bank Dunia terhadap konservasi dan restorasi mangroveBank Dunia mendukung Indonesia dalam pengelolaan mangrove melalui Oceans Multi-Donor Trust Fund dan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP, sebuah investasi 20 tahun dalam pengelolaan terumbu karang dan kapasitas penelitian. Melalui program ini, telah muncul berbagai pengetahuan untuk pengelolaan mangrove yang berhasil, misalnya melalui pengembangan indeks kesehatan mangrove di bawah program COREMAP. Indeks tersebut dapat mengukur kualitas ekosistem mangrove di suatu lokasi dan waktu Dunia juga telah menghasilkan penelitian tentang mangrove, seperti penilaian ekonomi dari jasa ekosistem yang disediakan oleh mangrove, dukungan teknis untuk melaksanakan perencanaan tata ruang laut, implementasi Kawasan Konservasi Perairan, dan berbagai pilihan untuk meningkatkan penghidupan masyarakat pesisir. Bank Dunia dan pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan program untuk meningkatkan pengelolaan mangrove dan mendukung target restorasi mangrove akhirnya, diperlukan upaya bersama untuk mencapai konservasi dan restorasi mangrove. Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan akan mendukung masyarakat pesisir seperti Konstantinus, berkontribusi pada pemulihan yang hijau dan tangguh di wilayah pesisir, dan mendukung Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan Konservasi Masyarakat Yensawai Barat menyiapkan bibit mangrove propagul untuk ditanam. Foto Donny Fernando/National Geographic IndonesiaPada akhirnya, diperlukan upaya bersama untuk mencapai konservasi dan restorasi mangrove. Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan akan mendukung masyarakat pesisir seperti Konstantinus, berkontribusi pada pemulihan yang hijau dan tangguh di wilayah pesisir, dan mendukung Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di indonesia