Buatlahsebuah puisi. Puisi yang kamu tulis tentang lingkungan. Gunakan ejaan yang tepat! Tuliskan pada kolom berikut! Subtema 3: Pengalaman di Tempat Bermain 153 Coba tulis sebuah puisi! Puisi tentang Komodo. Gunakan kalimatmu sendiri! Kerjakan soal berikut dengan benar! 1. Panjang badan komodo 146 cm. Panjang ekor CobaTulis Sebuah Puisi Tentang Komodo Gunakan Kalimatmu Sendiri. Recipes For Cookies Puisi Yang Pendek Dan Singkat Di 2021 Puisi Puisi Sahabat Sahabat. 37 Contoh Puisi Pendek Lama Baru Ibu Guru Persahabatan Cinta Anak Terbaru Contoh Puisi Sahabat Kutipan Pelajaran Hidup. TulisanBermakna 1. Pengobatan Patah Tulang Guru Singa 29 July 2022. Puisi Tentang Emansipasi Wanita 29 July 2022; Sampul Buku Terdiri Tiga Sisi Yaitu 29 July 2022; Penyajian Data Kelas 7 29 July 2022; Poin Dalam Pencak Silat Judulpuisinya adalah "Paman Datang" Paman Datang (Ciptaan: A.T. Mahmud) Kemarin paman datang, pamanku dari desa. Dibawakannya rambutan, pisang Dan sayur mayur segala rupa Bercerita paman tentang ternaknya Berkembang biak semua Padaku, paman berjanji Mengajak libur di desa Hatiku girang tidak terperi Terbayang sudah aku di sana TANGISBocah 4 Tahun Jatuh dari Rumah Panggung, Ibu Syok Lihat Tangan Anaknya Putus Digigit Komodo Asyik main sendirian, bocah 4 tahun jatuh dari Rumah Panggung. Nahas pergelangan tangannya putus buatlah poster tentang dampak siklus air bagi kehidupan. Contoh puisi tentang Komodo untuk anak SD Contoh puisi tentang komodo untuk anak SD. Teman, kali ini penulis cilik mau memberikan contoh puisi, tetapi tolong dikoreksi ya, soalnya aku juga masih belajar. Komodo adalah spesies biawak yang berukuran besar yang berada di Rinca, Flores, tepatnya di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur NTT, Indonesia. Wagra sekitar menyebutnya bukan komodo, tetapi setempat ora, ini yang aku kutip dari wikipedia. Baca juga Fungsi tema dalam menulis Puisi Karena kita akan membuat puisi komodo, maka teman dari puisi kita adalah tentang binatang atau hewan. Suara binatang lucu Oia aku juga pernah membuat Contoh puisi cita cita menjadi guru, dokter, polisi, dan tentara, dibaca ya. Berikut ini adalah contoh puisi komodo yang aku karang sendiri, aku beri judul “Komodoku Untuk Negeri“ Melata nan besar wujudmuBerlari kencang tanpa berbelokItulah keahlianmu, Komodoku sayangKau lah binatang tertua di Bumi Mengintai mangsa dengan lidahmuMembunuh mangsa dengan liurmuTerkapar mangsa tak berdayaMembuatku takut bukan kepalang Dalam sepi kau berjalanSuaramu nyaris tak terdengatTanpa ragu tanpa tuanmuGentarkan musuh dengan cakarmu Wahai komodoku sayangEngkau adalah aset negeriWarisan yang harus dilindungiDijaga dan dilestarikan Baca juga Contoh Puisi Tentang Hari Guru Nasional 2018 Terbaru Teman, itulah contoh Puisi tentang Komodo untuk anak SD pendek buatanku, koreksi jika salah ya. Oia kamu juga bisa memodifikasinya menjadi pantun komodo. Terima kasih sudah membaca dan membagikannya. Analisis Puisi Chairil Anwar “Cintaku Jauh di Pulau” Oleh Syaimah Kusnari Putri – Chairil Anwar yang dikenal dengan sebutan “Si Binatang Jalang” adalah seorang penyair legendaris. Chairil Anwar memang memiliki usia yang tidak lama, namun tekadnya untuk hidup seribu tahun lagi sepertinya telah terlaksana melalui karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu, dan tetap abadi hingga sepanjang masa. Selain menciptakan puisi tentang permasalahan kehidupan, Chairil Anwar juga menciptakan puisi tentang percintaan. Salah satu puisi Chairil Anwar yang mengangkat tema percintaan ialah puisi yang berjudul “Cintaku Jauh di Pulau”. Ketika menulis puisi “Cintaku Jauh di Pulau”, Chairil Anwar menceritakan kisah-kasih cinta yang tak sampai dengan melakukan pengorbanan yang sangat besar, yaitu kematian. Di dalam puisi ini pembaca dapat merasakan kesedihan, pengorbanan si “aku” yang mengejar kekasihnya yang manis di pulau yang jauh, namun yang sampai terlebih dahulu adalah kematian. Puisi ini juga mengajarkan kita tentang bagaimana menyadarkan setiap insan untuk selalu berjuang dalam meraih cintanya. Karya Chairil Anwar Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri. Perahu melancar, bulan melancar, di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. angin membantu, laut terang tapi terasa aku tidak kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata “Tunjukan perahu ke pangkuanku saja.” Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, kalau ku mati, dia mati iseng sendiri. Chairil Anwar, 1946 Puisi ini menceritakan usaha aku yang akan menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan gadis manis yang sedang berada di sebuah pulau yang jauh. Meskipun keadaan berjalan dengan baik, namun si aku merasa bahwa tidak akan mencapai kekasihnya yang manis karena kematian sudah datang menjemput lebih awal. Oleh sebab itu, meski sudah banyak menghabiskan waktu untuk berjuang meraih sebuah harapan, tetapi tetap saja garis nasib yang menentukan. Puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Cintaku Jauh di Pulau” ini memakai diksi yang tepat. Pilihan kata yang digunakan penyair sangat tepat untuk menggambarkan suasana hatinya cukup menarik, dan dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada pendekatan analitis ada beberapa hal yang akan dibahas antara lain tema, rima, citraan, nada atau suasana, serta amanat. Tema adalah pokok pikiran dasar, atau keseluruhan isi, makna, dan tujuan penulisan dari sebuah cipta puisi. Tema yang terdapat dalam puis “Cintaku Jauh di Pulau” adalah Kasih tak sampai’. Yaitu perasaaan cinta seseorang yang tidak bisa terwujud karena telah lebih dahulu dipisahkan oleh ajal atau kematian. Hal ini tampak pada baris puisi Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Rima adalah kesamaan nada atau pengulangan bunyi akhir untuk memperindah sebuah puisi. Dalam puisi “Cintaku Jauh di Pulau”, hampir seluruh lariknya berakhiran dengan vokal /u/. Dalam hal ini bunyi vokal /u/ berarti pengulangan bunyi-bunyi yang berat, menekan, dan menyeramkam. Sehingga puisi ini dapat menggambarkan suasana batin, yaitu perasaan sedih dan sebuah penyesalan karena si aku meninggalkan kekasih yang manis sendirian. Hal ini tampak pada baris puisi Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, kalau ku mati, dia mati iseng sendiri. Citraan memiliki fungsi untuk memberi gambaran jelas tentang isi sebuah puisi. Dalam puisi “Cintaku Jauh di Pulau” juga menggunakan citraan-citraan. Hal ini tampak pada larik /Perahu melancar, bulan memancar/ yang termasuk ke dalam citraan penglihatan karena dapat dilihat. Serta citraan perabaan yang tampak pada larik /Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!/ karena dapat diraba. Nada atau suasana biasanya berkaitan erat hubungannya dengan latar cerita. Nada yang digunakan dalam puisi “Cintaku Jauh di Pulau” menggunakan nada kekhawatiran dan kegetiran. Hal ini tampak pada penggunaan huruf /r/ di akhir kata yang berarti menggambarkan suasana tidak nyaman, yaitu melancar, memancar, pacar. Terdapat juga penggunaan bunyi -uh di akhir puisi pada kata rapuh, tempuh dan akhir bunyi vokal /u/ yang berulang pada bait ketiga, yaitu menunjukkan suasana kesedihan dan ketidakberdayaan. Amanat adalah pesan atau tujuan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Puisi “Cintaku Jauh di Pulau” memberikan amanat atau nilai etika dan moral kehidupan, yaitu ketika sedang merasakan cinta kepada seseorang maka harus diperjuangkan dengan sekuat tenaga dan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini tampak pada larik “Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!”. Hal ini mengandung makna jalan yang sudah ditempuh bukan berarti menandakan perjuangan belum berakhir dan bisa hidup bersama, tetapi juga dapat berakhir sedih karena harus berpisah dan tidak dapat melanjutkan hubungan kembali. Jika berada dalam kondisi tersebut, maka harus siap menghadapi segala konsekuensinya. Demikian penjelasan mengenai pendekatan analitis puisi berjudul “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar, sastrawan besar angkatan 45. Syaimah Kusnari Putri. Penulis adalah Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Januari 26, 2023 Pelajaran SD Kelas 2 Coba tulis sebuah puisi tentang komodo gunakan dengan menggunakan kalimatmu sendiri! Pembahasan kunci jawaban tema 5 kelas 2 halaman 191, tepatnya pada materi pembelajaran 3 subtema 4 Pengalamanku di Tempat Wisata. Di buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2017. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang makna kata desa, pujaan, handai, taulan dan permai! Sudah mengerjaknnya kan? Jika belum, silahkan bika link tersebut! Ayo Menulis! Coba tulis sebuah puisi! Puisi tentang Komodo. Gunakan kalimatmu sendiri! Jawaban contoh puisi Ikon Nusantaraku Negeriku kaya akan sumber daya, Baik alam maupun isinya, Tak terkecuali hewan-hewan langka, Meski menipis keberadaannya… Komodo, binatang yang hampir punah, Sebab serakah para penjarah, Padahal ialah ikon Nusantara, Turut perkenalkan Indonesia ke Dunia… Andai manusia bisa berpikir dua kali, Atas semua yang telah terjadi, Betapa mereka telah keji, Rusak ekosistem yang hampir mati… Ikon Nusantaraku dimangsa paksa, Tak pikirkan betapa hewan menderita, Hanya tahu pemenuh nafsu belaka, Begitulah serakahnya manusia Kerjakan soal berikut dengan benar! 1. Panjang badan komodo 146 cm. Panjang ekor komodo 152 cm. Berapa meter panjang badan dan ekor komodo tersebut? 2. Komodo jantan panjangnya 314 cm. Komodo betina panjangnya 298 cm. Berapa cm panjang kedua komodo? 3. Anak komodo panjang badannya 63 cm. Ekornya 56 cm. Berapa meterkah panjang badan dan ekor anak komodo? 4. Anak komodo jantan panjangnya 65 cm. Anak Komodo betina panjangnya 60 cm. Berapa meterkah panjang kedua anak komodo? 5. Petugas penjaga komodo sedang memberi makan. Makannya beberapa ekor ayam, itik, dan jenis unggas lainnya. Jawaban, buka disini Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 188 190 191 192 Pembelajaran 3 Subtema 4 Demikian pembahasan kunci jawaban tema 5 kelas 2 SD/MI di buku tematik siswa halaman 191 tentang Coba Tulis Sebuah Puisi Tentang Komodo Gunakan Kalimatmu Sendiri. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Kerjakan juga soal lain pada materi pembelajaran 3 subtema 4 Pengalamanku di Tempat Wisata. Terimakasih, selamat belajar! Contoh Cerpen – Saat duduk di bangku sekolah, kita semua pasti pernah mendapatkan tugas membuat cerpen. Lantas apa sebenarnya definisi cerpen? Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Seperti halnya karya sastra yang lain, tetapi cerpen lebih pendek dan ini adalah beberapa ulasan mengenai cerpen dari para ahliMenurut Sumardjo dan Saini, cerpen merupakan sebuah cerita yang tidak benar – benar terjadi pada dunia nyata, ceritanya singkat, dan KBBI, cerpen adalah sebuah tulisan mengenai kisah pendek yang isinya tidak melebihi dari 10 ribu kata, dan berisi mengenai seorang Nugroho Notosusanto dalam Tarigan, cerita pendek atau biasa disingkat dengan cerita panjang yang tak lebih dari 5 ribu atau melebihi 17 halaman dengan menggunakan spasi rangkap dan memusat pada satu Hendy, cerpen merupakan suatu tulisan yang tidak terlalu panjang yang berisi kisah Aoh. cerpen atau cerita pendek adalah sebuah bentuk kisah prosa yang Badudu, cerpen adalah sebuah karangan cerita yang hanya berfokus pada satu kejadian H. B. Jarsin, cerita pendek atau cerpen ini adalah suatu bentuk dari sebuah karangan yang cukup lengkap yang terdiri dari 3 bagian yaitu perkenalan – pertikaian – – ciri CerpenBerikut ini adalah beberapa ciri dari cerpenJalan cerita yang dimiliki cerpen cenderung lebih singkat dibandingkan kata yang dimiliki sebuah cerpen tidak melebihi 10 ribu kata dalam satu kali pokok atau inspirasi dari cerita dalam cerpen ini terkadang berasal dari pengalaman dan kehidupan sehari – hanya menceritakan seorang tokoh saja, tidak semua tokoh dalam cerpen selalu seorang tokoh diceritakan sedang mengalami masalah hingga melakukan yang digunakan dalam cerpen tersebut cenderung lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh menyampaikan sebuah kesan yang teramat dalam sehingga pembaca pun dapat ikut tertulis satu buah kejadian saja yang ceritanya hanya tunggal dan tidak berubah– para tokoh dalam cerita tersebut sederhana tidak terlalu CerpenBerikut ini adalah beberapa struktur dari cerpen1. Abstrak di bagian awal – Bagian ini merupakan rangkuman singkat mengenai penggambaran awal dari cerita yang akan berlangsung dalam cerpen Orientasi – berisi tentang rentang waktu kejadian, suasana yang terjadi dan tempat yang Komplikasi – adalah kaitan hubungan tentang sebab dan akibat dari suatu kejadian yang Evolusi – merupakan pengarahan permasalahan yang akan menjadi semakin Resolusi – penggambaran permasalahan yang sedang Koda – suatu hikmah atau nilai yang bisa di petik oleh para intrinsik dari tema, ini adalah inti/hal pokok yang akan diceritakan dalam sebuah Alur atau plot yang jelas alur atau plot ini adalah jalan dari sebuah cerita. Alur ini ada beberapa jenisnya, yakni alur maju, alur mundur dan alur Setting, maksudnya bagian penjelasan mengenai waktu, tempat dan juga suasana yang Tokoh, merupakan sosok yang diceritakan dalam sebuah karangan. Tokoh ada beberapa jenis, yakni tokoh baik, tokoh jahat dan tokoh Penokohan, penokohan ini adalah suatu bentuk penggambaran tokoh beserta dengan sifat–sifat yang dimiliki. Dalam penokohan ini ada dua cara untuk menentukan penokohan. Yakni melalui metode analitik dan metode dramatik. Metode analitik adalah suatu metode penokohan yang dijelaskan secara langsung. Misalkan dia adalah anak yang pemberani, rajin dan pandai. Metode dramatik adalah suatu metode penokohan yang dijelaskan secara tidak langsung. Pemaparannya bisa melalui penggambaran kebiasaan atau cara Sudut pandang, merupakan perspektif yang digunakan oleh si pembuat cerita pandang ini ada 4 macam, diantaranyaSudut pandang orang pertama menggunakan istilah “Aku”. Contohnya, hari minggu aku pergi ke pasar, membeli beberapa bahan masakan untuk ibu di rumah dalam rangka menyambut tamu spesialku yakni sahabat pandang orang pertama pelaku sampingan maksudnya, tokoh yang bernama aku bukanlah pemeran utama, melainkan sebagai seorang yang ada tapi tidak begitu di fokuskan. Contohnya Lusa aku dan teman–teman berangkat study tour ke beberapa kota yang ada di indonesia. Kami semua sangat senang bisa meluangkan waktu bersama. Namun aku dan satu temanku mengalami keletihan sehingga kami jatuh sakit. Temanku yang bernama Ratih ia mengalami anemia sehingga ia mengalami pusing dan mual lebih parah dari pandang orang ketiga serbatahu pembuat cerita menceritakan tokoh bernama dia dengan sangat detail sekali. Contohnya, dia adalah salah seorang anak orang kaya yang ada di indonesia, orang tuanya terkenal di seantero jagat raya ini. Banyak sekali yang ingin menjadi teman dekatnya di sekolah. Namun ia terlalu sombong dan suka memilih–milih pandang orang ketiga pengamat maksudnya, pembuat cerita hanya memaparkan apa yang dilakukan, apa yang dialami, apa yang dipikirkan oleh tokoh dia dan terbatas hanya berfokus pada satu orang saja. Contohnya, aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya, ia beberapa akhir ini memanglah terlihat murung dan selalu bersedih. Memang kemarin terdengar kabar bahwa kucing kesayangannya mati. Kucing yang ia miliki sejak usia masih di bangku sekolah Amanat, amanat ini adalah pesan atau nilai atau hikmah yang bisa diambil dan di petik oleh para pembaca usai membaca karangan cerita Ekstrinsik dari CerpenSetelah ada unsur instrinsik, tentu saja ada unsur ekstrinsik, diantaranya adalahLatar belakang masyarakat. Kondisi latar belaka pada masyarakat ini akan mempengaruhi isi dan jalannya belakang dari pengarang. Biasanya kebayakan pengarag akan membawakan cerita berdasarkan pengalaman adanya biodata secara lengkap yang secara jelas terpaparkan secara psikologis, biasanya suka duka, sedih dan senang dalam sebuah cerita dipengaruhi oleh mood dari sastra, aliran sastra ini akan mempengaruhi gaya bahasa yang dituangkan dalam cerita KenanganPagi itu sangatlah cerah, mentari pagi muncul memancarkan sinar cerah dengan semangat 67 eh semangat 45 maksudnya. Sama denganku, hari ini adalah hari ulang tahun orang yang sangat aku kagumi bahkan kucintai. Semua sudah aku persiapkan termasuk kue ultah serta masuk ke kelas dengan hati gembira dan bibir tersenyum-senyum sendiri. Kakiku melangkah tepat di depan pintu masuk kelas dan disambut ceria oleh sahabat sahabatku Syarif dan hampir lupa, aku Sherly kepanjangan dari Sherlyna rantika putri. Cewek manis berkumis tipis yang kini sedang dilanda asmara cinta.“Ciee yang senyum senyum sendiri, kenapa? sakit?” ucap Renata sambil menekan tangannya ke jidatku. “Apaan sih Ren, emang aku gila” ucapku memanyunkan bibir 5 meter. “Ya mungkin, ya gak Rif?” ucap Renata melirik Syarif. “Betul, kenapa kamu Sher?” ucap Syarif. “Hari ini tuh hari special banget buat aku, aku mau bikin suprise buat pangeran cecakku” ucapku panjang lebar sambil bayangin apa yang akan terjadi nantinya. Pangeran cecak? Ya, pangeran cecak adalah cowok yang aku kagumi selama ini. Aku julukin pengeran cecak karena dia super duper takut sama cecak, namanya waktu istirahat pun tiba, siswa siswi berbondong-bondong ingin memanjakan lidah dan juga perutnya yang dari tadi demo minta makan. “Hay guys, doain aku ya. Semoga rencana ini sukses berjalan mulus semulus jalan tol, amin” ucapku. “Oke, tuh ada Tara kebetulan banget deketin gih” ucap Syarif. “Sukses ya say” ucap mereka berdua serentak serta kepala dimiringkan ala-ala Rita sugiarto penyanyi berjalan dengan pedenya sampai gak lihat ada batu di depanku, untungnya gak jatuh, kalau jatuh malu dong sama pangeran melewati lorong-lorong kelas, aku melihat Tara lagi berduaan sama Lyla cewek yang paling aku benci karena gayanya yang kecentilan, sok cantik, sombong pokoknya aku ilfeel banget deh sama dia. Tanpa sadar kue dan kadonya jatuh ke lantai, aku berlari secepat mungkin sambil melihat ekspresi Renata dan Syarif kebingungan dengan tingkahku yang mula ceria berubah drastis menjadi duka membara. “Sherly, kamu kenapa?” ucap Renata sambil memelukku. “Tara sama Lyla berduaan mereka mesra banget” ucapku terbata bata. “Udahlah cari yang lain, masih banyak kok” ucap Sekolah kurebahkan tubuhku di kasur empuk milikku. Kutatap langit biru kamarku. Pikiran itu selalu terngiang ngiang di memory otakku. Kubangkitkan tubuh ini menuju meja belajar. Pena menari nari amat lambat di atas kertas polos putih. Kutulis kata puitis yang berisi sesuai isi namamu dalam hatiku Agar hati ini tak dalam kekosongan. Meskipun kau telah menodai hati ini, Akan kuhapus dengan sejuta air rela mentari membakar kulitku Aku rela kebahagiaanku kuberikan padamu Asal kau itu dulu Sekarang sudah terbalut Oleh balutan Tara pangeran cecakkuPagi ini mendung, mentari enggan tuk memancarkan sinarnya, sama dengan hatiku. Mungkin mentari mengerti apa yang sedang aku rasakan. Aku berjalan sempoyongan dengan mata sembab gara-gara menangis semalaman menuju kelasku disambut oleh sahabat-sahabatku.“Sherly kamu jangan begitu dong, kita kan juga turut sedih jadinya. Strong bro move on bangkit dari keterpurukan ini” ucap Renata menenangkanku. “Dan kamu jangan kaget ya, kalau Tara sama Lyla sudah jadiab kemarin. Aku tahu berita ini dari Gita teman sekelas kita” ucap Syarif. “Iya makasih ya sahabat sahabatku. Kalian itu orang yang selalu suport aku, aku sayang kalian. Aku akan move on dari Tara dan selalu bersama kalian” ucapku menangis terharu. Kita bertiga saling bukanlah selayaknya pacaran yang dapat putus atau nyambung. Namun, Sahabat adalah persatuan yang abadi.– Karya Septy Aisyah –Contoh Cerpen LucuDiet Berakhir JerujiAdalah Joe, yang hanya bisa mengejar tukang bakso dengan pandangannya yang pilu. Joe merupakan mahasiswa yang bisa dikatakan maniak weight loss, yang mengatur diet sehat dan diet ketat. Hari-hari ia isi dengan konsumsi makanan penuh gizi rendah kalori, plus dengan hati yang tidak menikmati. Joe tidak menyadari bahwa ia tidak terlahir kurus, kedua orang tuanya gemuk, hampir seluruh keluarganya gemuk, kecuali satu orang, yaitu Alex, si buncit yang Joe percaya dengan motivasi dari seminar bisnis multilevel yang pernah digelutinya 5 bulan lalu, “tidak ada yang tak mungkin. Jika kalian ingin mencapai apa yang kalian inginkan, dan sukses di usia muda” Tentu saja sukses bagi Joe adalah sukses menurunkan berat badan, apa yang membuat Joe tidak pernah berhasil adalah nafsu makan yang sama besar dengan badan, memang ia memakan sayur, dengan porsi yang sangat hari ia membaca sebuah artikel “Tertawa dapat membakar lemak” dan dengan sangat serius menanggapi. Joe sama dengan kedua orangtuanya, pemurung dengan muka berlemak sulit dibuat tertawa. Namun hari saat ia membaca artikel itu adalah hari dimana ia seolah terlahir kembali. Joe menjadi pribadi yang gampang sekali tertawa, bahkan saat seseorang berbicara serius pada saat itu Joe menerima caci maki, sikap Joe yang berubah tentu mengundang berbagai penafsiran dari masyarakat, dan didominasi oleh pandangan bahwa ia telah namun sakit, Joe perlahan-lahan diabaikan, teman-temannya sering memandang paham ke arahnya ketika ia mencoba berbicara hal yang lucu hanya merespon berupa tersenyum penuh simpati. Keluarga Joe pun perlahan mulai mengabaikannya, dan ketika Joe menimbang badannya, mendapati beratnya hanya berkurang sedikit, beberapa ons, ia meningkatkan intensitas latihannya’.Hingga pada suatu pagi, pihak keluarga sudah tidak kuat lagi dan melaporkan Joe ke rumah sakit Jiwa di pusat kota, dan sorenya datanglah sebuah avanza hitam ke rumah Joe, membawa lima orang dokter jiwa orangtua Joe sudah mengatakan sebelumnya kalau Joe bertubuh besar dan suka melawan dan menyeret paksa Joe ke dalam mobil. Bahkan Joe tetap tertawa karena salah satu motivasinya dalam latihan tertawa ini adalah “memandang positif dari segala sesuatu”. Singkat cerita, Joe harus menginap sampai waktu yang belum ditentukan di balik jeruji besi yang dicat putih, berjalan dalam takdir, takdir untuk bersama penghuni-penghuni lain yang juga melakukan latihan’ yang tibalah mereka di RSJ pusat kota, avanza itu diparkir tepat di depan pintu masuk, Joe digiring layaknya tahanan. Begitu sampai di dalam, semua orang terkejut, dengan wajah inikah dajjal yang terkutuk itu’ Joe melirik marah ke sekeliling, seperti banteng menghadap matador, kedua tangannya yang diborgol bergetar, dokter-dokter yang menggiringnya mulai cemas, anak itu tepat seperti apa yang dikatakan orangtuanya yaitu dokter yang menggiring Joe mulai mempercepat langkahnya menuju kamar sel nomor 3 di ujung kiri, dekat tangga, yang di bawah nomornya bertuliskan tidak perlu menunggu mukjizat untuk sembuh’, borgol semakin bergetar, menimbulkan bunyi krincing-krincing yang menarik perhatian hingga ke pintu depan, seolah akan ada yang satpam dengan rambut mangkuk, yang mejaga pintu depan bergegas menuju ke arah para dokter yang bersama Joe berlari dengan epik. Pasalnya selama hampir 1 tahun ia bekerja ia hampir tak pernah digunakan untuk mengamankan, sebab ada satpam lain yang lebih berwibawa untuk itu,“Lepaskan aku! Aku bukan orang gila!” Teriak Joe seolah baru bangun dari hipnotis. Bagaimana bisa ia belum tahu sampai harus berada di depan pintu sel, “Tenang-tenang, tenang-tenang” satu dokter mengurut-ngurut lengan Joe dengan hampir profesional,Satpam sudah sampai, Joe merasa seperti dibinatangkan, akhirnya meteran amarah sudah sampai pada batasnya. Joe entah bagaimana caranya, dan di depan hakim para dokter akan bersaksi,“Saya melihat anak itu melepaskan borgol dengan kekuatannya, dan seketika itu kami semua panik”Kedamaian yang biasanya ada di sore hari RSJ tersebut, hilang dalam sekejap diganti riuh yang menegangkan. Alarm berbunyi, satu orang di ruang resepsionis tergesa-gesa menekan nomor pada telepon yang ada di meja. Para pasien di ruang bawah mendekatkan diri mereka ke jeruji, bohong dengan wajah takut namun mereka sangat rambut mangkuk segera mencekik Joe dari belakang. Joe pun segera meresponnya, dengan reflek serta kekuatan, yang dibangun dari setidaknya beberapa bulan diet ketat dan sehat. Membuat badan besarnya tidak hanya besar bodoh, namun besar sehat yang di dalam setiap ototnya terdapat kekuatan dari gizi makanan mahal. Joe langsung menjungkirkan si satpam ke depan. Tubuh satpam yang tadi menggantung di belakang Joe, terhempas keras ke Satpam, muka bule’nya memerah, matanya melihat ke atas sekali, hingga hanya putih yang terlihat di matanya yang bulat, terkapar kejang-kejang, dan dadanya kembang-kempis, persis seperti ingin mengeluarkan bunyi mirip kentut dari punggungnya yang menempel di lantai. Para dokter ragu dalam keterburu-buruan yang seolah akan mengambil tindakan mantap, namun tidak melakukan dua dokter tumbang dengan satu dorongan, hanya dua pria yang takut berdiri dan memilih untuk pura-pura mati, namun mata lebar Joe masih terfokus pada satu dokter, yang berlari ke arah pintu depan, Joe bergegas mengejarnya, dengan Apakah ia berhasil mengejar anda? Dokter Tidak, saya berlari ke arah jalan besar, dan terus berlari sambil sesekali menoleh ke arah rumah sakit, di sana Joe, masih berdiri di luar dekat pintu, kepalanya menoleh ke segala arah dengan dingin. Polisi Baik, baik pak, terima kasih, sekarang bapak boleh keluar lewat pintu yang di sana. Dokter T-t-terima kasih pak, kalau boleh tau, apa bapak pernah mendengar nama Joe? Mana tahu, mana tahu ini kan, dia pernah melakukan tindakan kriminal. Polisi mengangguk mantap kami semua saudara Joe, ayo bapak yang di pintu itu sudah menunggu pak dokter dengan tongkat baseballnya, Guido Gusthi Abadi-Contoh Cerpen Cinta RomantisSurat Cinta dan Sebatang CoklatAku mengintip dari balik pohon beringin, agak jauh dari gadis itu. Ia masih duduk bersimpuh di sana. Wajahnya terlihat serius. Tangan indahnya terlihat sedang menggoreskan tinta ke selembar kertas yang ia bawa dari rumah. Kulihat sebutir air mata jatuh dari pelupuk matanya dan diikuti tetes-tetes air mata berikutnya. Ya, dia pasti menulis surat lagi!Beberapa menit berlalu, dia pun menyelesaikan suratnya dan memasukkannya ke dalam sebuah amplop merah muda. Aku tetap pada posisiku. Gadis cantik itu pun berdiri, meletakkan amplop itu di tempat biasa, tersenyum, kemudian beranjak pergi. Ketika dia sudah tak terlihat lagi, dengan langkah hati-hati aku mendekati tempat dimana dia meletakkan suratnya tadi. Kuambil surat itu, kubuka perlahan, dan mulai membacanya…Kepada Arvito Abi Ketika aku menulis surat ini, suasana di sekelilingku sangat sepi, Vit. Aku tak pernah berpikir sebelumnya, bahwa kesepian ini kamu rasakan setiap hari. Aku merasa menjadi perempuan tak berguna karena tak bisa selalu menemani kesendirianmu. Maafkan aku hanya bisa datang setiap Sabtu pagi untuk sekedar melepas kerinduanku padamu. Aku benar-benar rindu, Vit…Hari ini, aku ingin menceritakan banyak hal ke kamu… Vito, kamu pasti ingat dulu kamu pernah berkata bahwa kamu ingin memiliki sebuah rumah yang letaknya jauh dari keramaian. Ketika itu kamu berkata, kamu ingin hidup di sana bersama orang yang kamu sayang dan kamu berkata orang itu adalah aku. Percaya atau tidak, sekarang rumah itu sudah ada, Vit. Aku bangun rumah itu dengan hasil keringat aku sendiri. Walaupun sepenuhnya aku sadar, kamu sudah damai hidup sendiri di sini, tapi setidaknya aku berhasil mewujudkan salah satu keinginan kamu. Semoga kamu terkesan, Vit…Oh iya, Vit, dua hari yang lalu aku menerima seikat bunga dari kakak kamu, Kak Restu. Awalnya aku kira itu hanya sebagai ucapan selamat dari Kak Restu atas kelulusan aku. Tapi ternyata, Kak Restu mengungkapkan perasaannya ke aku, Vit. Jangan marah dulu, beneran setelah itu, aku langsung mengembalikan bunganya. Aku berkata bahwa aku tidak bisa. Aku hanya menganggapnya sebagai seorang kakak. Sebenarnya, ada alasan yang lebih dari itu dan dia pasti tau, Vit. Aku jadi teringat kamu, Vito. Ketika kamu mengungkapkan perasaanmu ke aku, kamu kasih aku sebatang cokelat karena kamu sangat tau aku tidak suka bunga. Pokoknya kamu itu orang yang paling bisa mengerti aku dan selamanya kamu takkan pernah tergantikan…Vit, sebenarnya surat ini tidak sama seperti surat-suratku sebelumnya. Surat ini bukan hanya sekedar surat cinta, tetapi juga surat perpisahan. Vito, entah aku harus bahagia atau berduka ketika mengatakannya. Aku akan pergi, Vit. Aku mendapat beasiswa untuk melanjutkan S2 di Jepang. Aku akan mewujudkan satu lagi keinginan kamu. Keinginan kamu untuk menulis nama kita berdua di puncak Gunung Fuji. Di Jepang nanti, aku akan menghuni rumah impian kamu itu, Vit. Rumah impian kita berdua. Aku tidak sendirian di sana. Aku percaya bayangan kamu selalu ada di samping aku…Vito, ini berarti aku harus meninggalkan kamu di sini sendirian. Selama beberapa tahun ke depan aku tidak bisa melakukan ritual Sabtu pagi mengunjungimu. Jujur, aku sedih, Vit. Tapi aku yakin jalan yang aku ambil ini akan bahagiakan kamu dan kedua orangtuaku. Doakan saja aku dari sini…Vit, kamu lihat, matahari di sini mulai tenggelam. Ini adalah waktu favorit kita, Vit. Senja. Mungkin saatnya aku pulang. Seperti biasanya, bersamaan dengan surat ini kusertakan sebatang cokelat kesukaanmu. Kuletakkan di bawah nisan yang berukir indah namamu…Aku pamit, Sayang. Selamat tinggal. Doakan aku supaya tetap bahagia. I Love You More, Vito…Terdalam, Regita Feronica J. GitaTanpa sadar, aku berurai air mata usai membacanya. Aku baru menyadari sepenuhnya bahwa gadis itu masih belum bisa lepas dari Vito, adik lelakiku yang kini telah hidup damai di akhirat sana. Tiba-tiba aku menyesal pernah mengungkapkan perasaanku padanya karena sekarang aku yakin cinta mereka berdua abadi meskipun salah satu diantaranya sudah pergi dan tinggal sebuah melirik cokelat yang tergeletak tepat di bawah nisan adikku. Kemudian kuusap air mataku, tersenyum, dan bertekad memendam seluruh perasaanku pada gadis aku akan berjalan mundur…-Karya Tiara Eviani Putri-Contoh Cerpen KehidupanBintangDia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu yang temaram. Mencoba memandang langit yang gelap, hanya ada rembulan yang memantulkan sebagian dari cahaya matahari. Tak ada bintang yang terlihat, semua bersembunyi dibalik awan, barangkali malu untuk kulihat, katanya dalam hati seraya tersenyum. Angin malam berhembus sepoi-sepoi, seolah menghembuskan udara pada wajahnya yang lembut. Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri di kegelapan malam. Ahh, ternyata ada satu bintang di balik awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yang mungil. Ya Rabb, ternyata setitik cahaya pun bisa memberikan keindahan yang luar biasa diantara luasnya langit yang gelap di malam hari. Ah, seandainya ketika membuka jendela, memandang langit dan tak menemukan bintang kemudian dia tak mencoba menatap awan tapi menutup jendela kembali, dia tak akan menemukan bintang yang tersembunyi di balik awan.*** Seperti setitik bintang di kegelapan malam, terkadang kita tak menyadari ada cahaya kecil dalam malam yang gelap, yang kita berinama “bintang”. Betapa indahnya cahaya itu walaupun tak bisa menerangi malam. Tapi, lain halnya ketika kita melihat ada setitik noda di atas kain putih yang membentang. Kita justru terfokus pada noda yang kecil, dan seolah lupa betapa bersihnya kain itu terlepas dari setitik noda yang ada, yang mungkin bisa hilang hanya dengan sedikit detergent pemutih. Itulah hidup, kadang-kadang kita lupa untuk memandang sesuatu dari sisi lain yang memiliki seorang murid yang saya pikir kecerdasannya kurang menonjol dibanding lainnya. Suatu hari, ketika kami tengah membicarakan sistem tata surya, hanya sebagai pengetahuan bahwa bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang menjadi tempat tinggal manusia, murid saya itu, sebut saja namanya Rimba, tiba-tiba berdiri dan mengambil helm milik guru lain yang disimpan diatas loker dalam ruang kelas serta memakainya. Tanpa saya sadari saya berkata kepadanya ”Wah,,,teman-teman, lihat!! Rimba memakai helm, seperti astronot yang mau terbang ke bulan ya…”. Semua teman-temannya memandang ke arahnya, dia tersenyum, spontan helmnya langsung di lepas dan dikembalikan ke tempat semula, tanpa harus disuruh untuk mengembalikan. Kemudian saya ajak mereka untuk menggambar roket di atas kertas putih yang tersedia. Dan hasilnya, Subhanallah, murid yang saya pikir kecerdasannya kurang menonjol itu justru tahapan menggambarnya dua tingkat lebih tinggi dibanding murid yang saya pikir paling pandai di saja saya memberikan reaksi yang lain seperti ”Rimba, silakan dikembalikan helmnya karena sekarang saatnya kita belajar”, atau ”Maaf, silakan dikembalikan helmnya karena Rimba belum minta ijin bu guru”, atau yang lainya, mungkin saya tidak akan pernah tahu bahwa kecerdasan dia sudah lebih dari apa yang saya sangka karena pembahasan hari itu bukan tentang astronot atau roket. Atau barangkali saya membutuhkan lebih dari satu kalimat perintah untuk membuatnya mengembalikan helm ke tempat berbeda yang kita berikan ketika kita memandang bintang di kegelapan malam atau setitik noda di selembar kain putih ternyata akan memberikan hasil yang berbeda pula. Hidup ini indah, cobalah kita memandang sesuatu dari sisi yang lain, maka yang tampak bukan hanya sekedar 2 dimensi. Bukankah lebih seru ketika kita melihat film 3 dimensi???-Karya Wijayanti-Contoh Cerpen MotivasiMatahari Pun Tak BosanKu bangkit setelah lama ambil posisi jongkok menyaksikan kejadian yang menimpa embun. Mentari mulai meninggi dan membasahi seluruh ragaku dengan cahaya kuningnya yang lembut. Kugerakan seluruh ototku. Kuajak tubuhku beraktivitas. Yah… kuolah kanan… putar kiri… hadap kanan… hadap kiri… badanku meliuk-liuk. Aliran darah segar segera membanjiri pembuluh darahku. Aku terbuai keasyikan. Di tengah keasyikan itu, samar-samar kudengar orang bercakap-cakap. Kuajak kakiku melangkah mencari asal suara. Di ruang tamu ku dapati dua orang tengah terlibat perbincangan yang serius. Aku intip dibalik pintu belakang. Bapak angkat dan temannya. Aku tak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Bahasa sunda adalah penghalangnya, karena aku tidak mengerti bahasa kuberanikan duduk disamping bapak angkatku setelah mendapat perizinan. Akupun kini terlibat dalam pembicaraan yang telah mereka mulai. Dengan menggunakan bahasa indonesia raya, aku bertanya dan menjawab serta menanggapi apa yang ada dalam diskusi pagi pekerjaan dan tetek bengeknya, hal itulah ternyata yang jadi perdebatan. Bapak angkatku seorang pedagang dan beliau menekuni pekerjaan itu. temannya seorang guru dan setengah-setengah menjalani profesi yang dimilikinya.“Saya heran kenapa kamu tak pernah capek bolak-balik dari rumah ke pasar tiap hari?” Pertanyaan temannya buat bapak. Pertanyaan konyol kupikir. Bagaimana tidak coba , kalau aku boleh bertanya padanya kenapa pula dia tak pernah capek bolak-balik dari rumahnya ke sekolah? Ya… kan?“Kata siapa saya tidak capek!” Bapak menanggapinya singkat.“Hmm… tidak, maksud saya apakah kamu tidak bosan?” pertanyaan lanjutan buat bapak. Gila, sepertinya ini orang sedang didera kebosanan nich dengan kerjanya. Ah, tapi apa mungkin. Kalau tidak kenapa dia bertanya dengan pertanyan konyol seperti itu? Hatiku berdialog ruangan membisu. Kulirik bapak angkatku. Bapak diam. Bukan diam biasa. Ada kebijaksanaan dan wibawa tercipta diwajahnya dan aku baru tahu itu. Perkenalanku dengan bapak angkatku belumlah lama, baru sepekan lebih dua hari. Sejauh ini aku lihat bapak orangnya humoris, kocak, suka bercanda dan jarang serius. Tapi pagi ini beda menghela napas, mengisi ruang kosong didadanya. Perlahan mengalir nasihatnya lewat lisannya. Diwejangkan jawaban buat pertanyaan temannya.“Kamu tahu matahari bukan?” Retoris bapak bertanya. Temannya mengangguk. Begitu juga aku.“Matahari bersinar disiang hari. Muncul ditimur dan tenggelam dibarat. Dia bertugas menerangi bumi, memberi kehidupan untuk makhluk yang ada di seantero persada.”Kembali bapak diam. Kulihat teman bapak diam menyimak sabda bapak. Aku ikut menunggu apa yang akan disampaikan bapak selanjutnya.“Kalau matahari berhenti sejenak saja dari tugasnya, apa yang bakalan terjadi?”“Kacau…” Jawab teman bapak. aku mengiyakan. Bapak, aku dan temannya tertawa. Suasana kembali tak tegang.“Bagaimana jadinya jika matahripun ikut bosan dan meninggalkan tugasnya?” Pertanyaan retoris bapak muncul lagi.“Begitulah, bagaimana pula saya akan bosan bolak-balik ke pasar. Jika saya bosan dan berhenti bekerja, tentunya anak istri saya tak akan makan. Bukankah begitu Jang?”Temannya tersenyum di balik anggukannya. Tampak semangat baru terpancar di air mukanya, seolah wajah itu berkata “Ayo… semangat bekerja Jang, mendidik dan mengajar siswa-siswamu”Aku terharu mendengar untaian petuah bapak barusan. Aku tidak menyangka sedikitpun kalau dari lisan lelaki yang tidak sempat menyelesaikan sekolah dasar ini mampu memberikan motivasi dan pencerahan pada temannya, meskipun profesinya hanyalah sebagai seorang pedagang. Salut dech… dua jempol untuk bapak angkatku… Hidup pak Rohim, Bapak yang ikhlas penuh cinta menerimaku selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata KKN di pinggiran Kota Banten Danil Gusrianto-Contoh Cerpen Bahasa InggrisSky Man“William wait me” I shouted him because I left behind. “can you move faster Mrs. snail?” said William He was my best friend in my Senior High School. We used to spend time together. We loved to see sunset at the roof. I thought he was a good boy. He ever said to me when I was going to tear “don’t show your weakness Miara, keep smile even if you have to pretend fine.” We used to be together, as I said before. We loved shooting stars, shore those dreams and talked anything. He also knew about me well, include of my fans fiction that I had_Sky Man. I liked this philosophy too. “skies are above us. The color is blue and cheerful. Skies are the place to take dream for some kids. Skies protect us and the earth. And my Sky Man specially protect me” I told William. But he answered, “but sky is high. You are unable to reach him”. I became gloomy with his statement. But he laughed me and we laughed together. Lately I realized his words. William was true. My imaginary sky man, unable to be the running of the time I depend on him. I relied on him in every condition. At that time I thought that he was my Sky Man. Helped and protected me always. Lately I knew that he was not my Sky Man who I amazed so much. He was not. We spent almost a thousand days together and this relation was going to shabby. There was a day of them became my memorable. It was Friday after school when I walked to him and smiled but he seemed didn’t care my presence. At that day I was going to home alone. Then I got a short message. I have to live without you. Everybody ever feel the point of bore. Sender William hakim +628573022****Simply he told me that. At the following day I knew him held on the hand of a girl and never played or talked with me again. In that day, I didn’t know what exactly I felt. Something was missing without his laugh and presence. But I should be grateful. I knew who the real William Hakim was.“how many special people change? how many live are living strange? where were you while we were getting high” everybody had troubles, everybody deserved to make a wish. When everything was gonna turn out worst. When your condition was totally ruined. I guessed you were afraid to wish. And here I was. Lonely at the roof and watching the sky when it turned dusk. Here I used to spend this moment with Wiliam. I had passed some weather. No played the snow in the winter. No cycling when the spring came without him. For God’s sake I would not cry again. Sometimes memorable thing make us weak. I heard voice buzzed out of my head “don’t show your weakness Miara. Keep smile even if you have to pretend fine.” Well that wasn’t William voice. Wasn’t. but that was my voice. I realize that someone who can assure that you are totally fine is your self. Not other, not William. They are humans ever make mistake or sometimes hurt. I watched outside the window. It was summer. I glanced the sky turned dusk. There were 3 star seemed vague. But I knew it was summer triangle spread over on the beautiful sky. Or on might imaginary sky man. William could leave. Anyone could leave. But my Sky Man was I kept a bunch of belief. He was there_Sky Man. In every nook and cranny of my Erika Andini-Contoh Cerpen PerjuanganSemut yang Pindah Rumah“Maju.. maju.. dia mendekat, cepatlah.. kita harus selamat sampai di sana..” Begitulah suara riuh-riuh kecil yang kudengar sejak dari tadi aku bangun tidur. Meraka keluar dari kediaman pertama mereka, berbaris entah itu menuju kemana. Perjalanan mereka yang begitu panjang, membuat mereka takut akan terjadi yang langsung kaget melihat mereka, dapatkah engkau bayangkan ketika bangun tidur mereka berbaris di dinding, sedangkan wajahku mengahadap kesana. Sontak aku langsung kaget, saat itu juga rasa ngantukku hilang, padahal awalnya aku malas sekali untuk bangun. Rasa takut meghampiriku. Tapi, lama-lama rasa itu mulai hilang, aku mulai memperhatikan mereka dengan seksama, apa yang mereka fikirkan? Mengapa mereka tampak terlalu tergesa-gesa berjalan?Mungkin mereka mengira bahwa aku adalah raksasa jahat yang akan mengganggu mereka.. hmm.. mereka terlalu berprasangka buruk terhadapku, tapi lama-kelaman pasukan mereka bertambah sampai- sampai ratu mereka juga keluar. Aku yang tadinya niat tidak akan mengganggu mereka mulai merubah fikiran, kaya’nya mereka yang akan beraksi, aku ambil minyak angin aku semburkan pada mereka, sontak mereka berkeliaran tak tau arah lagi. Aku mulai prihatin, banyak di antara mereka keluar dari jalur yang ada, kehilangan arah kerena semburan tadi. Hidup mereka memang sulit. Ada saja yang mengganggu mereka di tengah perjalanan. Tidak lama kemudian mereka malui terarah lagi, telah berbaris dan jalan ke tempat tujuan awal mereka, mereka mencari jalan baru yang tidak terkontaminasi dengan minyak angin menyerah untuk menganggu mereka. Aku biarkan mereka menuju tempat yang lebih nyaman, perlahan aku tahu ternyata mereka berjalan menuju rumah baru yang lebih aman dari rumah sebelumnya. Ratu mereka memerintahkan untuk pindah karena tempat yang lama dirasa sudah tidak memberikan perlindungan bagi meraka lagi. Perjalanan mereka yang jauh akhirnya bermuara pada tempat yang lebih baik dari sebelumnya, di sana mereka kembali menata kehidupan kisah semut tadi aku belajar perjalannan hidup yang mahal harganya. Dimana saat kita telah mengusahakan sesuatu katakanlah itu impian kita, maka jika di tengah perjalanan dalam menggapai impian itu kita jatuh. Langsung bangkit, temukan jalan lain yang lebih baik untuk menggapainya. Karena jika kita tetap diam, kita akan ketinggalan yang impian itu semakin jauh dari kita, kehidupan akan terus berlanjut meskipun tanpa Devi Yulia Rahmi-Contoh Cerpen FantasiHikayat Penciptaan BintangDulu ketika peri-peri hidup di bumi dan jumlah manusia masih sedikit, pada batang pohon oak berdaun rindang dalam belantara, tinggallah peri yang selalu durja. Tiap hari kerjanya hanya menangis. Matanya sembab dan raut wajahnya murung. Kalau malam tiba, tangisannya terdengar ke seluruh penjuru hutan hingga pohon pohon dan binatang-binatang terjaga dari tidur mereka. Kalau siang datang, lamunannya panjang seolah sedang memikirkan perkara yang maha tangis sang peri tak kunjung reda dan membuat seluruh penghuni hutan terusik, datanglah angin padanya. Angin bertanya kenapa ia begitu bersedih? Peri bangkit dari sandaran, dikibas-kibaskan sayap kecilnya kemudian duduk dengan cara mendekap lutut di atas punggung angin. “Kawan kawanku telah pergi. Mereka telah pindah ke utara untuk mencari rumah baru dengan meninggalkanku” “Kenapa kawan kawanmu meninggalkanmu ?” tanya angin. Sang peri diam. “Kenapa?”, desak angin. “Karena aku buruk rupa” jawabnya sambil memalingkan wajah. Kemudian tampaklah benjolan besar di pipi sebelah kanannya hingga karena benjolan itu mukanya terlihat bopeng. Sedang di seluruh permukaan wajahnya terdapat pula banyak bintik merah, yang kalau satu saja bintik itu pecah maka terciumlah bau tak sedap ke seluruh tempat di mana ia berada. Dengan wajah seperti itu, peri-peri lain selalu peri mengajak angin menuruni pohon, kemudian mereka terbang menuju telaga. Sesampainnya di sana tampaklah bulan yang bayangan wajahnya terpantul di atas permukaan air. “Kau tahu,” lirihnya. “keinginanku sekarang, aku ingin cantik dan bersinar seperti dia, dengan begitu niscaya sirnalah kedukaanku”. Angin menggelengkan kepala, “Tak mungkin” katanya dalam hati. Bulan begitu agung, ia perhiasan malam sebagaimana matahari menjadi perhiasan siang. Setiap mahluk tentu boleh bermimpi untuk memiliki kecantikannya namun mustahil bisa mendapatkannya. Mimpi memiliki kecantikan bulan hanya akan berakhir pada peri menatap angin lalu berkata, “Akan kuminta bulan agar membagi kecantikannya denganku, kan kujumpai ia sekarang”. Terbanglah ia menuju langit, namun begitu sampai di antara gumpalan awan, ia terpental ke bumi, sayapnya terlalu kecil dan napasnya lebih dulu habis sebelum sampai ke atas sana. Berkali kali ia mencoba namun lagi lagi terpental. Sang peri menghampiri angin, ia meminta agar angin mengantarnya. Angin menggelengkan kepala kembali. katanya Perjalanan dari bumi kebulan sangat jauh, tak satu mahlukpun dapat sampai kesana termasuk sang peri bertambah muram. Kesedihan makin membayangi. Ditatapnya lagi bayangan bulan di atas telaga, lama dan dalam. Ketika ia terpesona oleh kecantikan tersebut, kepalanya menjadi berat, pandangannya memburam dan akhirnya karena merasakan kelelahan yang sangat, iapun ambruk tak sadarkan siuman, pandangan sang peri masih kabur sedang pusing membebat kepalanya. Namun dalam pandangan yang belum jernih tersebut, ia melihat bayangan terang keemasan di hadapannya. Makin lama bayangan itu makin jernih. Alangkah terkejutnya ia begitu mengetahui kalau ternyata bulan telah turun ke bumi tuk menemuinya. Ketika peri hendak mengatakan sesuatu, bulan lebih dulu memotong dengan berkata “Aku sudah tahu apa yang kau inginkan”.Bulan menjulurkan tangan dan mendekap sang peri di dadanya. Tanya bulan, apakah cantik adalah syarat utama untuk dapat mencinta dan dicinta? Benarkah menjadi cantik itu menyenangkan? Sang peri mengerutkan dahi. Bulan kembali berkata dengan meyampaikan sebuah rahasia, kalau kecantikan yang diinginkan sang peri nyatanya sekadar kefanaan karena suatu ketika ia kan pudar. Itulah kecantian jasmani, yang karenanya telah membuat para lelaki tertipu hingga rela saling menghunus pedang, membunuh dan menghancurkan. Ia yang cantik jasmani saja umpama dadu yang terbuat dari kobaran api, yang membuat para lelaki saling berebut mendapatkannya walau amat panas ia digenggaman. Sejarah kecantikan jasmani adalah sejarah pertumpahan darah, kedengkian, kesombongan dan tipuan.“Apakah aku tidak boleh menjadi cantik” tanya sang peri. Bulan tersenyum, bukan begitu jawabnya. Lebih dari cantik ia juga harus berguna. Ia harus bisa memberi manfaat bagi manusia, binatang-binatang, tumbuhan dan pohon pohon. Karena ketika wanita cantik menuntut agar dirinya dicintai, wanita berguna justru berbagi dan memberi, itulah hakekat kecantikan sesunggguhnya kata bulan. peri menatap wajah bulan yang anggun. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan agar menjadi cantik sekaligus berguna? Bulan menjawabnya hanya dengan ia membawa peri terbang ke langit. Begitu sampai di pusat tata surya, ia meletakan sang peri di tangannya. Bulan meminta peri menutup mata. Dengan sebuah tiupan ajaib yang mengeluarkan sinar perak dari mulutnya, tubuh sang peri menjadi hangat karena diselimuti sinar itu. Tak lama sekujur tubuhnya pun bergetar, berguncang guncang, meregang. Lalu dalam hitungan detik wujudnya telah berubah menjadi bintang yang bersinar sangat terang. Ialah bintang pertama yang lahir dalam sejarah tata peri bahagia, ia menari-nari, menyanyi, tertawa karena dirinya menjadi cantik. Ia berterima kasih atas perubahan dirinya. Bulan kembali berkata, sekarang aku akan menunjukan cara agar engkau menjadi lebih berguna bagi mahluk lain. Mulai saat ini bimbinglah mahluk-mahluk yang tersesat di bumi dengan cahayamu. Pandu mereka yang tersesat dan tak dapat menemukan rumahnya, tunjukan sampan-sampan nelayan yang kehilangan arah pelayarannya, beritahu para pengembara yang sedang kebingungan menentukan jalur pengembaraannya. Jadilah penunjuk jalan bagi siapapun yang saat itu sang peri tinggal di langit. Ia mengembara mencari mahluk mahluk yang tersesat dalam perjalanan kemudian dengan cahayanya menunjukan mereka arah yang benar hingga sampai ke tujuan. Suatu hari dilihatnya rombongan peri yang kelelahan di padang pasir gersang. Ketika sadar mereka adalah teman temannya yang tersesat, mengedip ngediplah ia dan menunjuk arah tenggara. Peri peri kaget, karena di langit terdapat setitik cahaya terang yang sangat cantik. Atas petunjuk cahaya itu mereka terbang kembali. Tak lama di hadapan mereka terhampar taman bunga yang luas. Peri peri bersorak setelah berhasil menemukan rumah baru. Tak satupun dari mereka tahu, kalau bintang cantik penunjuk jalan itu adalah salah satu dari mereka yang telah mereka kucilkan dulu. Mereka hanya bisa terkesima, kagum dan berharap dapat memiliki kecantikan seperti sang bintang. Tak ada yang tahu rahasia ini kecuali angin. Dimana ia selalu menyaksikan bayangan sang bintang yang kini berdampingan bersama bulan di atas permukaan telaga dengan segenap rasa kagum yang melingkupi Suguh Kurniawan-Tips Menulis Cerpen Melalui kegiatan sedekah hutan, hakikat ilmu humaniora yang dikembangkan FIB UI menemukan relevansinya. Manusia, alam, dan budaya, adalah satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkanDepok ANTARA - Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya FIB Universitas Indonesia UI Dr Bondan Kanumoyoso mendukung segala upaya melestarikan dan menjaga alam karena budaya dapat hidup dan berkembang jika masyarakat memuliakan air, tanah, udara, dan pepohonan. "Melalui kegiatan sedekah hutan, hakikat ilmu humaniora yang dikembangkan FIB UI menemukan relevansinya. Manusia, alam, dan budaya, adalah satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penghargaan dan pemuliaan terhadap alam adalah juga penghargaan dan pemuliaan terhadap manusia dan budaya," ujar Bondan Kanumoyoso di Kampus UI Depok, Senin. FIB UI melalui Komunitas Bakul Budaya bekerja sama dengan Makara Art Center UI mengadakan pagelaran “Sedekah Hutan UI 2023,” yang dibuka dengan kirab dan ritual sedekah hutan, diiring alunan pukulan gendang dan angklung. Para peserta melakukan kirab dari pelataran FIB UI hingga area UI Wood dan melakukan penanaman pohon beringin putih. Puluhan seniman tradisi Sunda dari Garut pimpinan Abah Asep Santana mengikuti kegiatan tersebut dan dua penari dari Bakul Budaya yaitu Emma Wuryandi dan Sufiania Nayasubrata, turut memeriahkan acara tersebut. Baca juga BEM Vokasi UI tanam bibit bakau di Indramayu Pada kegiatan tersebut juga dilepas 100 ekor burung pipit di area Hutan UI dan bibit ikan nila di Danau Kenanga untuk mendukung konservasi dan pemeliharaan lingkungan. Kepala UPT Makara Art Center Dr. Ngatawi Al Zastrouw mengatakan acara sedekah hutan ini ibarat menyelam sambil minum air, karena aksi konservasi alam dilakukan sambil merawat kebudayaan Nusantara. Rangkaian Sedekah Hutan UI 2023 akan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan antara lain bincang-bincang seputar pelestarian lingkungan dan hutan, pameran fotografi, lomba cipta puisi tentang hutan dan lingkungan hidup, workshop eco-enzyme dan eco-print, serta panggung musik dari barang bekas. Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marheni menyebut kegiatan-kegiatan ini akan mengajarkan masyarakat untuk lebih mencintai alam dan budaya Indonesia yang luhur. Baca juga Guru Besar UI Definisikan budaya secara sederhanaPewarta Feru LantaraEditor Risbiani Fardaniah COPYRIGHT © ANTARA 2023

coba tulis sebuah puisi tentang komodo